Saturday, October 08, 2011

hanya kata sapa saya saja

aku tidak terlalu mau sendiri
menggarap hati bersama mimpi yang terbang
saat kaki sudah berada di kepalamu
entah kenapa kepalaku tidak mau menoleh untuk melihatnya

mimpiku
hanya terbang tanpa batas
kadang tanpa suara, bersalahku
sunyi
yang meredam
ke semak belukar sesaji
di pedalaman yang jauh

kepingan-kepingan retakan hati yang hampir suci
tinggal setumpuk di kedua tanganku
yang menengadah
tapi sudah lama lusuh
"tolong, kujual ini tuan" sudah berkali kukatakan
tapi tak ada yang mau
"tolong tuan, kujual kelu ini pada Tuhan". . . . .

malam panjang, mimpi mati
seperti saat menanti terang,
mungkin sesekali nanti akan datang orang-orang
yang menolehkan kepalanya
dan tersenyum

kita sudah terlalu lama di sini
bercampur baur dengan wangi kembang yang
makin membusuk
mencoba untuk saling mengadu tentang semua
tentang nasib, tentang penantian dan rindu
dan bertanya terus
mengapa tidak matahari saja yang mengelilingi bumi

takdir
berucap: hanya kata sapa saya saja
kepadamu
dan kita mengeluh
segala hal yang menyangkut kesabaran, kesalahan

dan aku tidak terlalu mau lagi untuk sendiri
menggarap hati bersama mimpi
yang terbang.....
"tuan, kujual ini pada Tuhan".


Samarinda, 18.09.09
11:22 pm

No comments:

Post a Comment

Ayo..... tekan tuts keyboardnya.....